Hal itu, akan dibagikan pada 30 Ribu KK atau hampir 43,5 % jumlah KK di Kota Batu bagi sektor informal dan warga masyarakat yang terdampak Covid-19 yaitu para buruh tani/penggarap, pekerja yg dirumahkan, pekerja harian, PKL/UMKM, tukang ojek dan sopir angkut, pengelola kantin sekolah, pramuwisata/ guide/pokdarwis dan masyarakat kurang mampu yg diluar data DTKS.
“Saat ini data dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah masuk tinggal ferivikasi ulang dari Desa/Kelurahan,”jelasnya
Selain itu Pemkot Batu juga menganggarkan Bidang Keamanan yang telah disiapkan hampir Rp.1,5 M untuk Operasional penanggulangan Covid-19 BPBD kota Batu, Operasi Cipta Kondisi Kantramtibmas, Physical Distancing, Operasi Gabungan pengecekan warga luar yang masuk kota Batu di 2 pintu masuk kota Batu, pengawasan warga pendatang baru di desa/kelurahan.
Ia juga menjelaskan Dana sebesar Rp 59,5 Miliar bersumber dari dari Refocussing dan Realokasi anggaran yag berasal dari pengalihan belanja perjalanan dinas, makan minum rapat, kegiatan pelatihan, bimtek, pameran, sosialisasi.
Dan juga kegiatan yang mrngumpulkan orang banyak, pengadaan pakaian dinas , pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, pengadaan kendaraan, belanja barang dan jasa serta belanja modal yang dinilai kurang mendesak dan bisa ditunda.
Terkait penanganan Covid-19 dengan anggaran Rp 59,5 Miliar, Hari Danah Wahyono Anggota DPRD kota dari Fraksi Gerindra menyambut baik, dengan catatan penyaluran anggaran sebesar itu harus tepat sasaran.
“Alhamdullilah pemerintah kota Batu peduli dengan yang terdampak COVID 19 Kita tinggal tunggu realisasinya. Dan di data yang benar warga yang terdampak jangan sampai salah sasaran,” pungkasnya. (Wiyono)
Comment