HEADLINENEWSOGAN KOMERING ILIRPEMKAB OGAN KOMERING ILIRREGIONAL

Pemkab OKI Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor

×

Pemkab OKI Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor

Sebarkan artikel ini
Pemkab OKI Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsong
Pemkab OKI Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsong

News Satu, Ogan Komering Ilir, Kamis 21 Februari 2019- Cuaca di sebagian wilayah di Indonesia masih ekstrem, termasuk di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Bahkan, hujan deras beberapa hari terakhir ini telah merendam beberapa permukiman warga desa di wilayah Kecamatan Lempuing dan Kecamatan Kota Kayuagung.

Di Kecamatan Lempuing, banjir telah merendam sawah warga di Desa Kepayang, sedangkan di Kecamatan Kayuagung bencana banjir juga dialami warga Desa Celikah dan Kelurahan Sukadana. Di Desa Celikah tinggi air mencapai 40 cm menggenangi 3 RT di Desa tersebut. Sedangkan di Kelurahan Sukadana tinggi air mencapai 70 cm. Wilayah yang paling terdampak, yaitu di Komplek Purna Jaya dan Talang Kubu.

Menyikapi kondisi cuaca ekstrim ini, Pemerintah Kabupaten OKI melalui Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos) serta instansi terkait telah menetapkan Siaga Bencana Banjir dan Longsor untuk wilayah OKI.

“Kita sama-sama sepakati untuk menetapkan status siaga agar upaya penanggulangan dapat dimaksimalkan,” ungkap Sekretaris BPBD OKI, Amri Ubaydah, Kamis (21/2/2019).

Selain menetapkan status siaga, Pemkab berupaya menurunkan debit air yang merendam pemukiman warga dengan meminta kepada PT Waskita Karya selaku operator pembangun tol Kayuagung-Palembang untuk membuka pintu air pada trase tol tersebut.

“Harapan warga air ini cepat turun, makanya kami minta kepada Waskita untuk membuka pintu-pintu air yang ada agar mengatur arus air dan mengurangi debit air yang merendam pemukiman warga,” ungkap Camat Kota Kayuagung, Dedy Kurniawan.

Sementara perwakilan PT Waskita Karya Marcel mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah membukakan 2 pintu air dari 8 pintu yang ada pada seksi 1 A Tol Kapal Betung. “Sudah dibuka 2 pintu, sisanya sedang kita kerjakan,” katanya.

Usai rapat tim yang terdiri dari BPBD, Dinsos, Polri, TNI, Pemerintah Kecamatan dan Perwakilan PT Waskita Karya, kemudian meninjau beberapa titik banjir di wilayah Kecamatan Kota Kayuagung. Dari pantauan, warga terdampak banjir tampak masih melakukan aktifitas sehari-hari. Bahkan pendirian posko dan dapur umum yang ditawarkan oleh Pemkab ditolak warga.

“Kalau kami di sini maunya bagaimana air ini cepat turun dan agar disiapkan toilet mobil saja,” ungkap Ketua RT 05 Purna Jaya, Alkautsar.

Meski demikian, Tim BPBD, Dinkes dan Dinsos tetap menyiagakan posko siaga dan posko kesehatan di wilayah terdampak banjir. (Hasan)

Comment