GMNIHEADLINENEWSORMASPAMEKASANREGIONAL

GMNI Pamekasan, Dana Pokir 90 M DPRD Tidak Pro Rakyat

×

GMNI Pamekasan, Dana Pokir 90 M DPRD Tidak Pro Rakyat

Sebarkan artikel ini
GMNI Pamekasan, Dana Pokir 90 M DPRD Tidak Pro Rakyat
GMNI Pamekasan, Dana Pokir 90 M DPRD Tidak Pro Rakyat

News Satu, Pamekasan, Jum’at 29 Oktober 2021- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia melalui Khofifi selaku Wakabid politik GMNI Pamekasan Jawa Timur, mengkritisi fungsi DPRD setempat. Baginya lembaga itu merupakan wakil rakyat yang telah mendapat kepercayaan dari rakyat untuk mengemban amanah dengan sumpah jabatannya bekerja mengedepankan kepentingan umum jadi harus selalu pro rakyat.

Bahkan, secara umum DPR di Daerah pun memiliki tugas dan wewenang dalam tiga hal utama selama menjabat dan mendaoat fasilitas negara. Diantaranya, yaitu fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Dipandangannya, yang terjadi di Kabupaten Pamekasan khususnya pada 45 anggota DPRD periode 2019- 2024 tidak benar-benar melaksanakan tugasnya dalam tiga fungsi tersebut. Semua terbukti dengan masih banyaknya keluhan masyarakat terkait kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mengedepankan kepentingan masyarakat.

“Sehingga masyarakat banyak masih yang mengalami kesulitan secara ekonomi baik di sektor pertanian, industri, buruh dan lainnya. Kekecewaan tersebut banyak disampaikan oleh masyarakat secara langsung di lapangan terkait segala produk legislatif yang dianggap menyengsarakan rakyat hususnya masyarakat menengah ke bawah yaitu kaum petani,” ungkapnya, Jum’at (29/10/2021).

“Itu semua merupakan bukti kongkrit terkait kinerja DPRD Pamekasan yang buruk, mereka tidak menjalankan tugasnya dalam mengawasi kebijakan pemerintah namun tidak pro pada rakyat,” tambahnya.

Belum lagi banyak fakta lain tentang ketidak puasan kinerja legislatif, dengan bukti adanya audiensi dan demonstrasi yang gencar dari rakyat. Selain untuk melakukan pengawasan perilaku terhadap pemerintah daerah setempat oleh lembaga masyarakat dan mahasiswa.

“Mereka, DPRD Kabupaten pamekasan hanya sibuk untuk memperkaya diri mereka sendiri, tanpa memperdulikan nasib rakyat,” ungkap Bung Khofifi, Wakabid Politik DPC GMNI Pamekasan.

Dalam pandangannya, dengan siapkan anggaran dana POKIR (pokok pemikiran ) atau dana aspirasi Bagi sejumlah 45 DPRD pamekasan sangat tidak manusiawi. Pasalnya, dianggar yang sangat tinggi, dengan total senilai 90 miliar, maka setiap anggota dewan itu bisa mendapat 2 miliar masing-masing.

“Padahal saat ini masih bertepatan pada kondisi masyarakat yang sangat kesulitan karena dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi covid 19,” tukasnya.

Ini sudah sangat jelas menurut GMNI Pamekasan, sebagai bukti DPRD sibuk menganggarkan kekayaannya agar semakin bertambah. Itu, dari pada untuk kesejahteraan rakyat. Bahkan, sangat disayangkan dana sebesar itu harus diberikan kepada mereka yang tidak jelas kinerjanya untuk rakyat.

“DPRD Pamekasan harus mengevaluasi kinerja mereka selama ini, dan harus punya hati untuk rakyat, sehingga mereka tahu bahwa mereka berasal dari rakyat, dipilih oleh rakyat, bahkan digaji dari uang rakyat, dan semestinya mereka harus bekerja untuk rakyat,” tutupnya.(Yudi)

Comment