News Satu, Sumenep, Jumat 13 September 2024- Dalam langkah strategis untuk memajukan sektor pertanian, Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, DR. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH, meluncurkan program baru yang menekankan keterlibatan generasi muda sebagai petani milenial.
Program ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Bupati Fauzi menyoroti peran penting generasi muda dalam sektor pertanian, mengingat kemampuan mereka untuk mengadopsi teknologi modern. Dengan memanfaatkan aplikasi digital, petani milenial dapat memantau kondisi tanaman, mengelola irigasi secara efisien, serta memprediksi harga pasar secara real-time.
“Keterlibatan pemuda dalam pertanian adalah kunci untuk menghadapi tantangan modernisasi di sektor ini,” ujar Bupati Fauzi, Jumat (13/9/2024).
Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian saat ini adalah penuaan populasi petani. Banyak petani yang sudah berusia lanjut, dan tanpa adanya regenerasi dari generasi muda, sektor ini berisiko mengalami kemunduran yang dapat berdampak negatif pada ketahanan pangan di masa depan.
“Oleh karena itu, saya mengajak generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian,” tambahnya.
Program Bupati Fauzi tidak hanya fokus pada rekrutmen petani milenial, tetapi juga mencakup pelatihan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan,” tegas Bupati Fauzi.
Inovasi yang dibawa oleh petani milenial diharapkan menjadi kunci dalam menjawab tantangan yang dihadapi sektor pertanian Sumenep. Dengan dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai, sektor pertanian di Sumenep dapat menjadi lebih efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Langkah Bupati Fauzi dalam mendorong partisipasi generasi muda merupakan visi jangka panjang yang tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal.
“Saya berharap program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menciptakan ekosistem pertanian yang lebih inovatif dan inklusif, yang dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia,” pungkasnya. (Robet)