News Satu, Sumenep, Senin 24 Juni 2019- Jemaah Calon Haji (JCH) yang masuk dalam kategori beresiko tinggi (Resti) akan menjadi prioritas tenaga medis. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesehatan JCH selama melaksanakan ibadah haji termasuk selama diperjalanan.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh Rifa’i Hasyim, mengatakan, JCH yang masuk dalam kategori Resti yakni jamaah yang sudah lanjut usia atau berumur di atas 60 tahun dan atau mengidap penyakit.
Berdasarkan data yang ada, lanjut Rifa’i, 45 persen dari 752 JCH yang akan berangkat tahun ini tercatat masuk dalam kategori Resti. Sebab, usianya rata-rata di atas 60 tahun dan mengidap penyakit.
“Semua jemaah calon haji pasti mendapatkan pendampingan medis, terutama mereka yang masuk katagori Resti,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh Rifa’i Hasyim, Senin (24/6/2019).
Ia menjelaskan, dari 752 JCH yang akan berangkat tahun ini tercatat paling tua berumur 99 tahun, namun berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi yang bersangkutan masih stabil meski tidak sesehat orang usia muda.
“Pemeriksaan medis selalu kita lakukan, untuk memastikan kesehatan jemaah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan ibadah haji nanti, para jemaah calon haji akan didampingi lima orang petugas medis di setiap kloter. Petugas medis tersebut yang akan memantau kesehatan jemaah selama menjalankan ibadah haji.
“Selama menjalankan ibadah haji, petugas medis akan terus memantau kesehatan para jemaah,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, 752 CJH asal Sumenep tahun ini terbagi atas dua kloter yakni kloter 06 sebanyak 445 orang dan kloter 07 sebanyak 307 orang. Untuk kloter 07 digabung dengan jamaah calon haji asal Surabaya. Mereka akan diberangkatkan pada 7 Juli 2019 untuk kloter 06, sedangkan kloter 07 diberangkatkan keesokan harinya. (Ozie)
Comment