BONDOWOSOBUDAYABUDAYA & WISATAHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONALTAPAL KUDA

Pro Kontra Festival China Town Di Hari Jadi Bondowoso

×

Pro Kontra Festival China Town Di Hari Jadi Bondowoso

Sebarkan artikel ini
Pro Kontra Festival China Town Di Hari Jadi Bondowoso
Pro Kontra Festival China Town Di Hari Jadi Bondowoso

News Satu, Bondowoso, Rabu 26 Juni 2019- Peringatan Hari Jadi Bondowoso, Jawa Timur, ke 200 tahun yang akan menggelar Festival China Town, nampaknya mengundang pro kontra warga pribumi Ki Ronggo.

Salah seorang warga Bondowoso, Rizal Efendi mengatakan, bahwa dengan adanya lampion itu, lebih seperti suasana imlek. Padahal, pada saat ini merupakan hari jadi Bondowoso. Nampak terlihat di Jl. PB sudirman sudah dipasang lampion-lampion yang didominasi warna merah. Hingga penuh dengan lampu khas China tersebut.

“Seharusnya yang ditampilkan budaya asli Bondowoso. Kalau seperti ini kayak suasana Imlek. Saya kurang setuju dengan suasana ini karena seperti Imlek,” katanya di sela-sela istirahat kerja, Rabu (26/6/2019).

Namun demikian, pihaknya masih menilai bagus. Jika nantinya warga Bondowoso bisa berpartisipasi, atau diberi peluang untuk berjualan di festival itu.

“Karena itu memperbaiki ekonominya. Kalau ini hanya khusus orang China merugikan buat kita. Ini kota kami,“ ujarnya.

Lanjut, pria Asal Desa Locare, Kecamatan Curahdami, Bondowoso, semoga pada festival itu makanan khasnya Bondowoso, seperti tape juga ikut dijajakan.

“Mudah-mudah makan khas tradisional warga bondowoso disajikan dalam festival tersebut,” tandansya.

Sementara itu, Amsari (66 tahun), salah seorang pedagang kaki lima di Pecinan, tidak mempermasalahkan Festival China Town dengan lampion-lampion tetsebut.

“Iya setuju, agar masyarakat berpikir lebih baik, lebih beragam lagi,” ucapnya.

Bahkan, dirinya merasa diuntungkan dengan adanya festival yang dikemas dengan pasar malam tersebut. Karena nanti dia bisa berjualan.

“Saya sudah mendapatkan tempat. Nanti saya akan jualan Jasuke,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menggaku sudah melibatkan etnis Tionghoa untuk melakukan kolaborasi Barongsai di festival tersebut.

“Akan saya undang pemilik busana, rumah makan yang ada di wilayah sana (Pecinan), supaya mereka akan ada program share,” katanya.

Artinya, diskon besar-besaran di momentum Harjabo nanti. Yakni juga ada jualan kuliner. Sementara sepanjang jalan di Pecinan akan ditutup.

“Acaranya setiap malam, pasar sore, car free night dengan lampion-lampion,” tuturnya.

Rangkaian Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) adalah Tasyakuran di Makam RBA Ki Ronggo pada tanggal 28 Juni 2019, Ziarah Makam dan Kirab Ki Ronggo  29 Juni 2019, Bondowoso Heritage atau Drama Kolosal 29 Juni 2019 malam. Kemudian Pecinan Festival atau China Town Festival of Bondowoso 29 Juni sampai 6 Juli 2019, Bondowoso Culture Night Carnival 6 Juli 2019, dan Fashion on the Street 07 Juli. (Rakib)

Comment