AGROBISNISEKONOMIHEADLINENEWSREGIONALSUMENEP

ETDC Beri Pelatihan Cara Memproduksi Kue Kepada Muda-Mudi Di Sumenep

×

ETDC Beri Pelatihan Cara Memproduksi Kue Kepada Muda-Mudi Di Sumenep

Sebarkan artikel ini
ETDC Beri Pelatihan Cara Memproduksi Kue Kepada Muda-Mudi Di Sumenep
ETDC Beri Pelatihan Cara Memproduksi Kue Kepada Muda-Mudi Di Sumenep

News Satu, Sumenep, Senin 28 September 2020- Muda-mudi Di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengikuti pelatihan dalam membuat atau memproduksi kue dan olahan. Pelatihan yang digelar Enterpreneur Training and Development Center (EDTC) ini, tidak lain bertujuan agar para pemuda dan pemudi memilik keterampilan dan berwirausaha.

Pada tahun ini, ada 30 peserta diberi pelatihan dalam membuat atau memproduksi kue dan olahan di Wirausaha Muda Sumenep (WMS). Mereka diberi materi, mulai dari teori dan hingga praktek. Selain itu pula, para peserta mendapatkan pendampingan inten dari pelatih berpengalaman.

Mereka diajarkan bagaimana cara pemilihan bahan kue terbaik, meracik, memasak hingga platingnya agar kue yang dihasilkan menarik dan mampu bersaing dipasaran.

Tim bisnis pelatihan kue dan olahan EDTC, Misrawi menerangkan, target yang ingin dicapai dari pelatihan kue saat ini, yakni pasca pelatihan peserta bisa menjadi pengusaha kue profesional yang mampu bersaing dengan toko kue di Sumenep.

“Kami tahu saat ini toko kue di Sumenep sudah banyak, tapi kami yakin mereka (peserta) jika serius ikut tahapan pelatihan akan mampu bersaing dengan skill yang mereka peroleh nanti,” katanya, Senin (28/9/2020).

Pelatihan yang diberikan di WMS berbeda dengan pelatihan ditempat lain. Sebab, para peserta terus didampingi pada saat praktek. Sehingga, hasil produksi mereka juga akan diberi penilaian oleh pendamping, jika memang sudah baik dan bagus hasilnya, maka hasil dari produki kue dan olahan tersebut akan dibantu untuk dipasarkan.

“Tentunya tetap mendapatkan pendampingan dari pelatih. Hasilnya kami cek secara seksama, dari rasanya, tampilannya juga kemasannya. Kalau masih kurang terus diulang hingga benar-benar maksimal,” jelasnya.

Misrawi berharap, pasca pelatihan peserta diharapkan mampu membuka usaha kue sendiri didaerahnya masing-masing. Paling tidak bisa memenuhi kebutuhan kue dari masyarakat, seperti hajatan dan perkawinan.

“Di desa-desa kan sering ada hajatan, perkawinan, tunangan dan lain-lain. Paling tidak pesanan kuenya itu bisa mereka tangkap,” pungkasnya. (Lim)

Comment