News Satu, Sampang, Kamis 19 November 2020- Kegiatan Pembinaan Antisipasi Balatkom dan Paham Radikal Kodim 0828/Sampang pada triwulan II 2020 dibuka oleh Dandim 0828/Sampang Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum SE MSi, di Aula Makodim Sampang.
Kegiatan ini mengambil isu strategis “Waspada Komunisme dan Paham Radikal Demi Keselamatan NKRI. Untuk itu, prajurit Kodim 0828/Sampang senantiasa pro aktif melaksanakan cegah dini dan deteksi dini terhadap bahaya laten komunis serta paham radikal yang terjadi di wilayah NKRI. Untuk, mewujudkan negara yang berdaulat berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar tahun 1945.
Mengutip sambutan Dandim 0828/Sampang, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wadah untuk memberikan informasi dan analisa yang konkrit. Terutama terhadap bahaya laten komunis dan faham radikal yang berpotensi merusak kehidupan yang damai demi ambisi-ambisi individu atau kelompok tertentu.
“Harus selalu diingat bahwa catatan sejarah bangsa Indonesia ini telah menorehkan berbagai upaya pemaksaan kehendak oleh kelompok komunis. Bahkan dari faham radikal yang berbasis agama juga untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi kelompoknya masing-masing,” terangnya Kamis (19/11/2020).
Selain itu, Penyampaian materi tentang perkembangan radikal di Indonesia, pengawasan kelompok radikal dan penyampaian tentang sejarah serta tindakan terhadap Partai Komunis di Indonesia, bangkitnya kembali komunis dan strategi menghadapinya diberikan oleh Supriadi, perwakilan Pasiter Kodim 0828.
“Paham Komunis dan Radikal tidak pernah mati hanya berubah bentuk sesuai keadaan dan situasi saat ini,” ucap Pasiter.
Lebih lanjut disampaikan bahwa tantangan saat ini jelas-jelas nyata, perang jaman sekarang bukan lagi perang konvensional atau ada agresi dari Negara lain. Namun, sekarang ini perang dengan pola lebih modern, yakni, proxy war yang efeknya lebih merusak. Kenapa demikian, karena perang ini akan melemahkan semua sektor yang meliputi Ipoleksosbudhankam. Itu, artinya semua lini kehidupan masyarakat akan terimbas akibat dari fenomena Proxy War ini.
“Pelemahan disemua sektor saat ini bisa sama-sama kita rasakan, kalau kita tidak segera bangkit maka nanti bagaimana generasi yang akan datang. Kita semua yang hadir disini harus bersama-sama berupaya untuk menjadi agen perubahan di masyarakat untuk menumbuh kembangkan kembali rasa cinta tanah air dan bangsa,“ pungkasnya.(Yud)
Comment