News Satu, Pamekasan, Jum’at 27 Agustus 2021- Kebugaran atlet olahraga tidak hanya bisa dilakukan dengan optimalisasi porsi latihan semata. Baik dalam fase olahraga fisik yang menguatkan otot maupun untuk penguatan teknik olahraga melalui latihan khusus.
Bahkan, tak jarang di berbagai aktifitas latihan ketat dan rutin itu juga membuat otot dan tubuh seorang atlet lebih tegang. Malahan ada yang bisa membuat cidera otot akibat adanya ketidak seimbangan pors latihan dan perenggangan yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan.
Ketika kasus ini terjadi, maka dibutuhkan bantuan khusus untuk proses peregangan secara manual. Tentunya, harus dilakukan oleh seorang ahli terapi otot dan persendian pelaku olahraga yang mumpuni.
Sebut saja seorang Khairul Affan, yang telah menjadi seorang Massage Therapy yang bersertifikat dan spesialis Olahraga di Pamekasan Jawa timur. Menurutnya, setiap atlet olahraga memang rentan mendapat cidera otot di tubuh setelah berlatih keras dan ketat sesuai porsi pelatihan masing-masing.
Utamanya, pada setiap atlet pemusatan dan pelatihan khusus yang selalu berlatih rutin selama seminggu dengan porsi macam-macam. Pasalnya, diwaktu tertentu otot dan persendian dibutuhkan streaching atau perenggangan yang optimal, agar kembali ke posisi semula dan fit serta siap tanding.
“Biasanya untuk awal latihan dibutuhkan streaching dinamis agar membangunkan otot. Lalu diakhir latihan dilakukan streaching statis untuk pelemasan otot yang tegang,” ujarnya, Jum’at (27/8/2021).
Pria yang menggeluti sport therapist di Hogaya Massage Therapy itu, juga memastikan setiap otot yang telah dilatih sedemikan rupa itu memiliki waktu maksimal dan puncak kekencangan. Karenanya setiap atlet apalagi yang tergabung dalam Puslatkab Pamekasan bisa memanfaatkan waktu libur latihan dengan peregangan otot mandiri namun terukur.
“Untuk kasus yang cukup berat, memang harus dibantu secara manual oleh therapist yang mumpuni. Sebab otot tetap butuh direlaksasi sedemikan rupa agar tubuh tetap bugar setelah berlatih berat,” tukasnya.
Itu seperti yang dilakukan atlet puslatkab panjat tebing Pamekasan yang menjalani terapi otot disela rutinitas latihan kerasnya. Tak ayal selama sejam mereka bergantian diurut dan diobservasi kondisi otot olehnya, secara teliti dan rijit dari ujung kaki hingga kepala.
“Alhamdulillah kondisi atlet puslatkab FPTI Pamekasan dalam keadaaan fit tidak ada cidera. Hanya perlu sedikit dilemaskan agar tidak kaku di otot sebagai upaya relaksasi tubuh mereka,” ujarnya.
Dikesempatan itu juga, Alung sapaannya, berbagi tips peregangan mandiri yang bisa dilakukan sesama atlet disaat latihan. Terutama, upaya teknik mandiri jika ada kasus kram atau kejang otot di beberapa bagian tubuh mereka saat berlatih.
“Semua teknik hampir sama untuk peregangan otot, tinggal porsi dan tekanan pijatan di tubuh yang harus sesuai dengan olahraga apa yang digelutinya,” tuturnya.(Yudi)
Comment