HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Antisipasi Dampak Lanina, Bupati Pamekasan Gelar Apel Bersama Siaga Bencana

×

Antisipasi Dampak Lanina, Bupati Pamekasan Gelar Apel Bersama Siaga Bencana

Sebarkan artikel ini
Antisipasi Dampak Lanina, Bupati Pamekasan Gelar Apel Bersama Siaga Bencana
Antisipasi Dampak Lanina, Bupati Pamekasan Gelar Apel Bersama Siaga Bencana

News Satu, Pamekasan, Senin 25 Oktober 2021- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, berkomitmen untuk terus tanggap dalam penanggulangan bencana alam. Buktinya, digelar Apel Bersama Penanggulangan Bencana di Lapangan Nagara Bakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati, dalam menghadapi dampak dari Lanina, Senin (25/10/2021).

Apel pasukan yang diikuti oleh personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Relawannya, Dinas Sosial dan Tagananya, juga personil Dinas Perhubungan, tersebut berlangsung sesuai prokes yang ketat. Bahkan juga nampak terlihat personil satuan polisi pamong praja (Satpol PP), Kodim 0826, dan personil Polres Pamekasan.

“Alhamdulillah kita bisa hadir dalam rangka antisipasi bencana alam tahun 2021 di wilayah Kabupaten Pamekasan. Saya sampaikan terimakasih kepada TNI, Polri, tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat yang telah bersama-sama mendedikasikan seluruh waktu, tenaga dan pikiran dalam rangka penanganan covid-19,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Menurutnya, keberhasilan dalam penanganan Pandemi covid-19 tidak membuat lengah semua pihak. Bahkan berbagai elemen secara bersama tetap sadar dan disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan, serta meningkatkan kegiatan Vaksinasi mengingat rendahnya capaian saat ini.

“Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut, maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan, dimana berdasarkan data dari BMKG, Jawa Timur akan memasuki musim penghujan pada bulan November dan puncaknya pada bulan Desember, Januari hingga Februari tahun 2022,” tuturnya.

Ditambahkan pada akhir tahun ini, diperkirakan akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan. Yakni, mulai 20 persen hingga 70 persen, itu pengaruh besar dari adanya badai Lanina yang membutuhkan kewaspadaan berbagai pihak.

“Untuk mengantisipasi tersebut, diingatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana agar bersiap segera melakukan langkah pencegahan, mitagasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir dan longsor,” tukasya.(Yudi)

Comment