News Satu, Surabaya, Jumat 1 Juni 2018- Aksi teror yang dilakukan para teroris di wilayah Surabaya, Jawa Timur (Jatim) menimbulkan banyak korban. Bahkan, selain masyarakat yang menjadi korban, sejumlah anggota Polisi juga menjadi korban dalam ledakan bom tersebut.
Dalam safari Ramadhan-nya ke Polrestabes Surabaya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, memberikan penghargaan kepada 7 anggota polisi di Surabaya yang menjadi korban ledakan bom di gereja maupun Mapolrestabes Surabaya. Penghargaan itu berupa kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada 7 anggota Polisi dengan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat.
“Ada 7 Anggota Polisi yang mendapat pernghargaan KPLB dari Kapolri,” kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Cinthya Dewi Ariesta, Jumat (1/6/2018).
Dalam pemberian penghargaan tersebut, salah satu anggota Polsek Gubeng yaitu Aiptu Akhmad Nurhadi tidak dapat hadir karena masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit RSU dr Soetomo Surabaya.
“Nurhadi menjalani perawatan setelah tubuhnya terhempas dan terkena serpihan akibat ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Surabaya, Minggu (13/5/2018),” terangnya.
Sedangkan salah satu anggota Polrestabes Surabaya yaitu Bripka Rendra Agus Hardiyanto terpaksa di tandu dengan kursi roda. Sebab kakinya yang terkena ledakan bom masih belum sembuh total, begitu pula dengan tangannya yang terkena serpihan ledakan bom.
Bripka Rendra Agus Hardiyanto sendiri merupakan Banit Dalmas Sat Sabhara Polrestabes Surabaya yang menghadang laju dua motor milik keluarga teroris yang meledakkan diri di pintu penjagaan Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
“Tubuh Rendra terhempas dan terkena serpihan ledakan bom,” ucapnya (Agus).
Comment