AGROBISNISHEADLINEJATIMJOMBANGNEWSNEWS SATUPETERNAKANREGIONAL

Kasus PMK Di Jombang Melonjak, Ribuan Ternak Terinfeksi Dan 40 Sapi Mati

796
×

Kasus PMK Di Jombang Melonjak, Ribuan Ternak Terinfeksi Dan 40 Sapi Mati

Sebarkan artikel ini
Kasus PMK Di Jombang Melonjak, Ribuan Ternak Terinfeksi Dan 40 Sapi Mati
Kasus PMK Di Jombang Melonjak, Ribuan Ternak Terinfeksi Dan 40 Sapi Mati

Jombang, News Satu- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hingga saat ini, tercatat 1.046 kasus PMK, dengan 40 sapi mati, 93 ekor dipotong paksa, dan 323 ekor masih sakit. Meski program vaksinasi telah berjalan, capaian vaksinasi baru menyentuh 4.063 ekor sapi dari total target 7.050 ekor.

Plt Kepala Dinas Peternakan Jombang, Mochamad Saleh, menjelaskan bahwa vaksinasi dilakukan serentak di lima Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dengan alokasi tahap pertama sebanyak 7.050 dosis. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan mengingat populasi sapi di Jombang mencapai 70 ribu ekor.

“Kami hanya memvaksin sapi yang sehat. Dosis tambahan akan segera menyusul, dan kami terus memantau perkembangan wabah ini,” kata Saleh, Jumat (24/1/2025).

Pemkab Jombang terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran wabah PMK. Selain vaksinasi, langkah-langkah pemantauan ketat dilakukan untuk meminimalkan dampak wabah.

“Kami akan memaksimalkan semua langkah yang bisa diambil agar wabah ini segera terkendali. Harapannya, vaksinasi massal ini menjadi solusi untuk melindungi ternak dan memberikan rasa aman kepada para peternak,” klaim Saleh.

Dengan masih tingginya kasus aktif sebanyak 323 ekor ternak terinfeksi, peternak di Jombang menghadapi tekanan berat. Selain kerugian akibat ternak yang mati, sapi-sapi yang sembuh tetap menghadapi stigma pasar, sehingga nilai jualnya merosot tajam.

“Kami butuh langkah lebih tegas dari pemerintah, jangan hanya vaksinasi, tapi juga pengendalian lalu lintas hewan agar wabah ini tidak menyebar,” ujar seorang peternak yang enggan disebutkan namanya.

Namun, dengan tingginya angka kasus dan lambatnya proses vaksinasi, pertanyaan besar muncul terkait efektivitas langkah yang diambil. Para peternak berharap tindakan lebih agresif segera dilakukan, termasuk mempercepat distribusi vaksin dan menegakkan pengawasan ketat di tingkat lapangan.

Jika tidak ada perubahan strategi, wabah PMK bisa menjadi ancaman yang lebih besar, mengancam keberlanjutan sektor peternakan di Jombang dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. (Taufan)

Comment