News Satu, Probolinggo, Rabu 8 Juli 2020- Sejumlah wali muri ngluruk ke kantor Dispendikbud Kota Probolinggo, Jawa Timur. Kedatangan mereka tidak lain memprotes penerimaan siswa baru berbasis online.
Nora (40) Warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo wali murid dari Mita (12) salah satu siswa yang mendaftar di sekolah SMPN 3 Kota Probolinggo melaui sistem online tidak diterima di sekolah tersebut.
“Anak saya sudah masuk di online urutan 129 yang diterima 154 siswa, kenapa anak saya kok terhapus namanya di aplikasi online tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, dilihat dari zona, rumahnya sangat dekat dengan SMP Negeri 3. Akan tetapi, faktanya dilapangan anaknya tidak diterima dan dihapus, padahal sudah masuk di urutan 129.
“Sedangkan rumah saya, zonanya dekat dengan SMPN 3, tapi kok gak diterima,” tukasnya.
Sementara, Kepala Dispendikbud Kota Probolinggo H Maskur mengatakan, memang pada tahun 2019 sistem zona 90 persen. Akan tetapi untuk tahun 2020 ini, sesuai dengan pertain kementerian dan perwalikota system zona hanya 60 persen, sedangkan sisanya adalah zona prestasi dan zona umum.
“Semua sudah sistem yang mengatur, kami hanya ikuti prosedur yang ada dengan ketentuan pagu setiap sekolah,” pungkasnya. (Bambang)
Comment