News Satu, Surabaya, Kamis 19 November 2020- Fenomena La Nina rupanya tak hanya membuat semua pihak untuk bersiap dalam menanggulangi Bencana dan mitigasi. Bahkan, lebih dari itu, anomali cuaca yang disebabkan juga menghambat ekonomi masyarakat di pesisir Jawa Timur.
Salah satunya seperti yang dirasakan Nelayan di Pesisir Surabaya, Jawa Timur yang tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Hal ini, berimbas pada kepulan dapur warga yang seharusnya mengepul setiap hari jika hari biasa.
Hal inilah yang membuat Pemkot Surabaya terus beri perhatian kepada nelayan yang terdampak cuaca buruk beberapa hari ini. Salah satunya, diberikan bantuan permakanan bagi nelayan dan keluarga di pesisir Kenjeran dan sekitarnya.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa perhatian ini khusus diberikan pada nelayan yang belum bisa melaut karena tidak bisa beraktifitas untuk melaut di cuaca buruk. Sebab, dikhawatirkan akan berdampak pada keselamatan dan keamanan nelayan salam masa pancaroba.
“Ada sekitar 1950 nelayan tersebar di Surabaya. Permakanan ini diberikan sehari tiga kali dan sudah diberikan sejak hari Kamis hingga kondisi cuaca membaik,” ungkapnya pada media di Balai Kota Surabaya, Kamis (19/11/2020) pagi.
Bahkan, dijabarkannya lagi, tidak hanya nelayan saja yang mendapatkan permakanan, tetapi juga segenap keluarganya yang berjumlah total hampir 7.000 orang. Sebab dampak dari tidak melaut para nelayan juga imbasnya pada penghidupan keluarga yang ditanggung oleh warga tersebut.
“Selain permakanan, Pemkot Surabaya juga berikan beras untuk nelayan agar memenuhi kebutuhan sehari – hari. Semoga bermanfaat untuk masyarakat,” tukasnya.
Harapannya, ke depan selama fenomena cuaca buruk ini berlanjut, nelayan tidak bingung lagi di saat cuaca buruk seperti saat ini. Terutama dalam bertahan hidup meski belum bisa melaut sebagaimana keseharian mereka ketika mencari nafkah bagi anggota keluarga lainnya. (Yud)
Comment