News Satu, Sumenep, Sabtu 21 November 2020- Ayuk Hartiningsih Ibrahim Runner Up Putri Indonesia dari Jawa Timur pada tahun 2018, melakukan kunjungan ke sentra batik Rato Wirausaha Muda Sumenep (WMS), Sabtu (21/11/2020). Saat melakukan kunjungan ke WMS, Ayuk Hartiningsih Ibrahim langsung terpikat dengan batik tulis Rato WMS.
Dalam kunjungannya itu mereka melihat-lihat koleksi batik khas Sumenep yang dikerjakan para anak muda itu. Berbagai jenis karya batik di galeri Batik Rato WMS tak luput dari perhatian mereka. Wanita berparas cantik itu menganggap batik Sumenep, khususnya di Rato WMS mempunyai ciri khas tersendiri. Batiknya berbeda dari daerah lain karena menampilkan corak budaya yang ada di Sumenep.
“Batiknya sangat bagus. Dalam setiap coraknya meski berbeda selalu menampilkan keris sebagai identitas Sumenep sebagai Kota Keris,” katanya.
Ia menilai, batik-batik karya Rato WMS sangat cocok dengan gaya anak muda kekinian. Motif batiknya sesuai dengan perkembangan fashion kekinian.
“Saya sangat kagum sekali dengan para perajin batik di Rato WMS ini, sebab motifnya sudah mengikuti perkembangan jaman dan sangat cocok bagi generasi muda,” tandasnya.
Ia berharap, Batik Rato WMS ini terus mempertahankan motif dan kwalitasnya. Selain itu, juga harus terus dikembangkan dan mengajak para generasi muda untuk belajar membatik.
“Saya kagum dengan para anak muda di Sumenep, terutama kepada Rato WMS yang selalu berupaya unutk melestarikan batik sebagai warisan budaya Sumenep,” ucapnya.
Dalam kunjungannya, Putri Indonesia Jawa Timur pada tahun 2018 ini, juga mengajak seorang Fashion Designer Jawa Timur, Imam Mustafa. Dalam hal ini, Imam Mustafa mengakui, jika batik Rato WMS sangat bagus dan tidak ketinggalan jaman.
Bahkan, dirinya juga tertarik untuk mempromosikan batik Rato WMS kepada relasinya. Sebab, motif dan coraknya juga sangat bagus dan tidak mengecewakan.
“Pemkab Sumenep memang Super Mantap, para anak mudanya diberi wawasan untuk berwirausaha. Apalagi pada saat ini, program Pemkab ini sudah dibuktikan dengan karya para anak mudanya di Rato WMS yang mampu membuat batik yang bagu,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Imus tersebut mengaku tidak akan pernah kesulitan untuk mendesign karya Batik Rato WMS. Sebab, ciri khas batiknya sesuai dengan fashion.
“Ini sudah sesuai fashion,” pungkasnya. (Lim)
Comment