News Satu, Pamekasan, Senin 1 Maret 2021- Banyak cara yang bisa dilakukan agar seseorang tetap kreatif pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Terutama, kreatif untuk tetap bertahan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi di masa Pandemi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Babinsa Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur, Koptu Edi Susanto yang sukses membudidayakan ikan lele di Desa Pademawu Timur. Bersama istrinya, Juma’ati Elis Susanti yang juga Kades Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, dia telaten merawat ribuan lele, mulai dari benih ukuran 2 cm hingga siap jual.
Sekitar empat bulan lamanya benih ikan lele itu mereka rawat dengan mempekerjakan masyarakat setempat.
Tiga kali sehari, ribuan lele itu mereka beri pakan dengan rutin. Mulai dari pagi, sore, hingga malam hari
Hasil ribuan lele yang mereka pelihara tersebut, sudah dijual ke lintas Kabupaten se-Madura. Seperti Sumenep, Pamekasan, Sampang dan bahkan ke Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Koptu Edi Susanto mengatakan, ribuan lele yang pihaknya pelihara ini diletakkan di dalam kolam buis beton sumur. Kemudian secara bergantian dirawat dan dipelihara bersama anggota keluarga yang lain.
Kata dia, awal mula menggeluti usaha budidaya lele tersebut sejak tahun 2019. Kala itu, hasil panen budidaya ikan lelenya mencapai 15 ton per tahun.
Ia menjelaskan, tujuan menggagas usaha budi daya lele di desa yang dikepalai oleh istrinya ini, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Pademawu Timur. Selain juga memberikan motivasi kepada masyarakat agar tetap berkreasi dalam pemenuhan kebutuhan pokok melalui upaya perikanan air tawar juga.
“Saat ini di Desa Pademawu Timur sudah memiliki 15 pembudidaya dari pengembangan usaha budi daya lele kami,” kata Koptu Edi Susanto, Senin (1/3/2021) Sore.
Tentara yang akrab disapa Edi ini menginginkan, melalui usaha budidaya lele tersebut bisa menambah pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Bahkan, saat ini, usaha budidaya ikan lele miliknya tersebut sudah menjadi percontohan di Dinas Perikanan untuk diaplikasikan ke berbagai desa sebagai upaya penguatan Desa Tematik.
“Saat ini budidaya lele di desa kami terus meningkat. Alhamdulillah ini semua kami lakukan dalam rangka membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan Edi, badan usaha milik desa (Bumdes) di Pamekasan masih sangat kurang dan terbatas dalam berkreasi. Melalui budidaya lele ini, Edi berharap usahanya bisa menjadi percontohan untuk desa tematik lain, agar tetap bisa bertahan memberdayakan pendapatan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Ia mengaku, hasil panen ikan lele miliknya yang siap jual berkisar ukuran 10 cm hingga 12 cm.
Kata dia, saat ini pemasarannya sudah menjajaki pasar di empat kabupaten di Madura.
“Budidaya lele ini sebagai salah satu kegiatan alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengetahuan masyarakat tentang budi daya ikan khususnya budi daya ikan lele di kolam buis beton sumur,” harapnya.
Per kilonya, Edi mengecer ikan lelenya seharga Rp 20 ribu. Namun, khusus pengepul, diberikan potongan harga Rp 2000 ribu, yakni per kilo hanya Rp 18 ribu.
Edi mengaku bersyukur, sebab per tahun, hasil produksi budi daya lelenya konsisten mencapai 12 ton, namun terkadang lebih.
Rinciannya dalam sebulan, hasil panen lelenya tembus 1 ton hingga 1,5 ton.
“Masyarakat yang sudah mencoba usaha budi daya lele juga se-Pademawu Timur mencapai 4 ton per bulannya,” ungkapnya.
Menurut Edi, usaha budidaya lelenya sangat diterima oleh masyarakat setempat dan saat ini sudah banyak yang belajar kepada dirinya untuk membuka usaha yang sama.
Kata dia, usaha budi daya lele tersebut sangat bagus potensinya untuk menambah penghasilan ekonomi masyarakat setempat.
Bahkan, usaha budi daya lele milikinya itu sudah dijadikan icon oleh Dinas Kesehatan sebagai Bumdes percontohan untuk desa lain.
Sementara itu, Juma’ati Elis Susanti istri Koptu Edi (Kades Pademawu Timur) mengaku sangat senang dengan usaha yang dirintis oleh suaminya. Sebab saat ini, usaha budi daya lele itu banyak menjadi percontohan di berbagai dusun yang tersebar di wilayah Desa Pademawu Timur.
“Saya senang sekali tentunya, karena dalam merintis usaha budi daya lele, kami juga mempekerjakan masyarakat setempat. Jadi masyarakat di desa kami juga memiliki pendapatan selain mendukung program Pemkab untuk Desa Tematik,” pungkasnya. (Yudi)
Comment