News Satu, Sumenep, Selasa 23 Januari 2018- Tingginya gelombang yang mencapai 2 hingga 3 meter di perairan laut kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) membuat sejumlah operator pelayaran tidak beroperasi. Seperti yang dilakukan PT Sumekar memilih tidak beroperasi dan memarkir kapal cepatnya di Kepulauan Sapeken.
“Kapal kami terpaksa harus berlindung di Kepulauan Sapeken, sebab saat ini ombak mencapai 2 hingga 3 meter,” kata Bambang Supriyo, Manager Operasional PT Sumekar, Selasa (23/1/2018).
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para penumpang maupun masyarakat yang ingin naik kapalnya untuk bersabar. Sebab, kondisi cuaca saat ini sangat tidak bagus dan bisa membahayakan para penumpang, jika dipaksakan untuk berlayar.
“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan dalam memberikan pelayanan, sebab tidak berlayarnya kapal cepat milik PT Sumekar, akibat cuaca buruk dan bisa membahayakan para penumpang,” tuturnya.
Ia berjanji, jika kondisi cuaca sudah membaik dan ada Surat Ijin Berlayar (SIB) dari kantor Syahbandar, maka pihaknya akan langsung berlayar dari kepulauan Sapeken menuju Sumenep.
“Kemungkinannya Rabu (24/1/2018) kondisi sudah mulai normal, dan kami akan langsung mengurus Surat Ijin Berlayar (SIB) ke kantor Syahbandar. Jika sudah mengantongi SIB kami akan langsung memberangkatkan kapal cepat tersebut,” tandasnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) cabang Kalianget, saat kecepatan angin mencapai sekitar 28 knot dan ketinggain gelombang mencapai 2 hingga 3 meter. Sehingga BMKG mengeluarkan surat himbauan agar para nelayan maupun operator pelayaran untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut, karena kondisi cuaca sangat tidak baik. (Roni)
