News Satu, Sumenep, Minggu 29 Januari 2023- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi, SH, MH, mendampingi Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Tri Rismaharini mengunjungi Assyifa Aulia, balita penderita atresia ani atau tanpa lubang anus.
Kehadiran Menteri Sosial (Mensos), tidak lain untuk mengetahui secara langsung kondisi kesehatan Assyifa Aulia, setelah menjalani operasi dan juga menyalurkan bantuan kepada orang tuanya.
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Tri Risma Harini mengatakan, penanganan medis terhadap Assyifa, dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun lalu dengan menjalani operasi dua kali, yakni pada September dan Desember, sedangkan operasi ketiga dijadwalkan Maret mendatang.
“Mudah-mudahan operasi ketiga tidak ada kendala, supaya Assyfa Aulia tidak ada lagi masalah kesehatannya terutama ganguan di pencernaannya,” katanya, Minggu (29/1/2023).
Ia menambahkan, Anak itu dalam proses penyembuhan atau operasi, sedangkan untuk pembiayaannya ditanggung oleh BPJS kesehatan, termasuk para dermawan yang membantu proses kesembuhannya.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, untuk mempermudah pengobatan anak penderita atresia ani atau masalah kesehatan anak yang lahir tanpa anus ini,” tandasnya.
Sementara, Mensos Tri Rismaharini dalam pertemuannya itu menyerahkan bantuan ATENSI senilai Rp12.350.000,- dan bantuan donasi Kitabisa.com senilai Rp70.612.300,- kepada Assyifa Aulia Susanti.
Assyifa Aulia Susanti merupakan anak pertama pasangan Susi Susanti (30) dan Iwan Supianto (29), asal Desa Kangayan, Kecamatan Kangayan (Pulau Kangean)
Sementara, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH mengatakan, kehadiran Mensos Tri Rismaharini menunjukkan bahwa pemerintah pusat dan daerah peduli untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengobatan Assyifa.
“Anak penderita atresia ani juga ada di kecamatan seperti Manding dan Batuan, namun yang jelas mereka telah mendapat perhatian pemerintah daerah dengan pendampingan untuk proses pengobatannya,” katanya.
Assyifa Aulia yang belum genap berumur 3 tahun untuk kelanjutan operasi ketiganya diharapkan berjalan lancar tanpa ada kendala, karena pelaksanaan operasi ini bergantung dari pertimbangan kondisi balita yang bersangkutan.
“Dokter untuk melakukan operasi lanjutan perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan balita, jadi mudah-mudahan operasi ketiga bisa dilakukan Maret mendatang, supaya sistem pencernaannya berjalan lancar,” pungkasnya. (Zalwi)
Comment