HEADLINEKRIMINALNEWSREGIONALSUMENEP

Isu Santet Kembali Renggut Nyawa Di Sumenep

207
×

Isu Santet Kembali Renggut Nyawa Di Sumenep

Sebarkan artikel ini
Isu Santet Kembali Renggut Nyawa Di Sumenep
Isu Santet Kembali Renggut Nyawa Di Sumenep

News Satu, Sumenep, Jum’at 8 Februari 2019- Suadin, seornag kakek asal Dusun Sukon, Desa Kolo-Kolo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tewas secara mengenaskan di rumahnya sendiri. Kakek 80 tahun itu ditemukan tewas karena dibunuh orang dalam kondisi penuh luka di sekujur tubuhnya.

“Tempat kejadian perkaranya di dalam kamar belakang rumah korban sendiri,” terang Kabag Humas Polres Sumenep, AKP Moh. Heri, Jum’at (8/2/2019).

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi kepada pihak Kepolisian, sebelum terjadi pembunuhan korban diketahui berada di kamar belakang, sementara Jahri (istri korban) berada di kamar tengah bersama cucunya. Saat itu, pintu rumah korban dalam posisi tidak terkunci karena korban memang masih belum tidur. Tidak lama kemudian, lampu di rumahnya mati.

“Saat lampu korban mati itulah korban mendengar teriakan dua kali dari kamar belakang, Mendengar suara itu, istri korban mencari senter untuk keluar kamar menghidupkan lampu,” ungkap Heri.

Kemudian, Jahri menuju kamar belakang dan menemukan suaminya sudah dalam posisi meninggal dunia dengan bersimbah darah, di tubuh korban terdapat luka robek, dan di paha kanan sampai mengalami tulang patah.

“Termasuk jari telunjuk tangan kanan putus dan wajah hancur hingga isi kepala keluar,” bebernya.

Melihat kondisi suaminya tergeletak penuh luka, istri korban berteriak minta tolong. Kemudian Kepala Desa Kolo-kolo mendatangi rumah korban sekitar pukul 02.00 WIB. Selanjutnya Kepala Desa langsung melaporkan peristiwa itu ke Kepolisan Polsek Kangean dan langsung melakukan olah TKP. “Semenetara ada dugaan korban diduga memiliki ilmu hitam,” terangnya.

Saat ini, polisi terus melakukan penyelidikan guna mencari pelaku. Barang bukti yang diamanakan berupa sarung milik korban, potongan gagang senjata tajam yang ditemukan di TKP, serta melakukan visum korban bagian luar.

“Tetapi keluarga korban menolak untuk dilakukan visum. Keluarga bersedia buat pernyataan,” pungkasnya. (Nay)

Comment