BONDOWOSOHEADLINEISNUNEWSREGIONAL

Gubernur Jatim Ajak Kader Isnu Bondowoso Promosikan Potensi Daerah

×

Gubernur Jatim Ajak Kader Isnu Bondowoso Promosikan Potensi Daerah

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jatim Ajak Kader Isnu Bondowoso Promosikan Potensi Daerah
Gubernur Jatim Ajak Kader Isnu Bondowoso Promosikan Potensi Daerah

News Satu, Bondowoso, Minggu 4 Agustus 2019- Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bondowoso, Jawa Timur, masa kepengurusan 2023-2024 dilantik. Pelantikan tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur mengajak kader- kader ISNU untuk ikut mempromosikan potensi yang masih terpendam di daerah Bondowoso. Dia juga mengajak kader ISNU bekerja keras aktif menjadi ‘speaker’ atau promotor dalam mempromosikan wisata yang ada di Bondowoso.

“Kami ucapkan selamat kepada jajara pengurus ISNU Bondowoso yang baru saja telah resmi dilantik. Terbanglah setinggi-tingginya, larilah sejauh-jauhnya, bawalah merah putih, bawalah bendera Nahdlatul Ulama,” katanya semberi tersenyum dan disambut tepuk tangan meriah oleh undangan, Minggu (4/8/2019).

Perempuan yang pernah menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU ini menyampaikan, di era digital saat ini media harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baik mungkin, oleh karnanya ISNU Bondowoso jadilah speaker atau promotor yang produktif mempromosikan potensi-potensi yang terdapat di Bondowoso.

“Pak bupati, saya upload Kawah Ijen siang ini, banyak yang tanya di instagram saya. Bu kok ditulis Kawah Ijen Bondowoso, bukanah Kawah Ijen itu Banyuangi (tanya salah seorang Netizen di Instagramnya). Jikalau sekarang teman-teman ISNU buka instagram saya maka pertanyaan itu banyak sekali. Tak jawapi dewe karena ISNU Bondowoso gak ada seng jawab,” ujarnya.

Di depan 99 kader ISNU, Khofifah meminta membukan instagramnya untuk merespon statusnya yang mempromosikan Kawah Ijen Bondowoso.

“Jadi saya tadi ke Ijen, dan ternyata ada batu yang menandakan perbedaan kabupaten. Jika saya ada di sisi ini saya di Banyuwangi, dan di sisi yang lain saya berada di Bondowoso. Jadi saya kira warga Bondowoso juga harus bangga, karena sebagian wilayah Ijen juga milik Bondowoso,” jelasnya

Khofifah menjelaskan, dirinya menyebut Kawah Ijen berada di Bondowoso bukan tanpa alasan karena di Kawah Ijen ada batu pemisah antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

“Saya minta tolong, ISNU jadi lah speaker yang produktif untuk membantu terhadap kemajuan Bondowoso, kota yang memiliki sebutan Bodowoso Republik Kopi (BRK) ini,” ucapnya.

Selain Kawah Ijen, Khofifah juga meminta kader ISNU untuk mempromosikan hasil panen kopi yang ada di Bondowoso. Ia melihat potensi kopi di Bondowoso begitu luar biasa.

“Saya tadi lihat biji kopi, dan Bondowoso ini bisa ekspor hingga ke Amerika Serikat. Ayolah dipromosikan yang menjadi keunggulan di Kabupaten ini. Saya ingin tahu kader ISNU Bondowoso siap? Harus siap ya,” bebernya.

Ketua cabang perempuan pertama di PMII se-Indonesia itu pastikan jika Kabupaten Bondowoso telah terlepas dari predikat daerah tertinggal.

“Alhamdulillah baru saja Bondowoso terlepas dari daerah tertinggal. Hal ini ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2019 yang ditetapkan pada 31 Juli 2019 di Jakarta,” pungkas Khofifah.

Merespon yang disampaikan Gubernur Jatim itu, Mohammad Abdul Kholik, ketua ISNU Bondowoso mengatakan  untuk mempromosokan potensi yang ada dibondowoso. Serjana lulusan STAIN Jember itu juga membeberkan jika Pengurus ISNU sudah mempersiapkan program ‘Desa Digital’ yang kontenya berbasis digital

“Desa Digital itu kontennya pengolahan data berbasis digital, penyimpanan data adminitrasi desa berbasis digital. Kita juga mempersiapkan program ekonomi berbasis digital,” katanya.

Ketua ISNU Bondowoso yang baru saja dilantik itu mengaku jika memiliki banyak anggota yang berpotensi hanpir di seluruh desa. Sebab di Bondowoso masyarakatnya mayoritas merupakan warga Nahdliyin, maka pada dasarnya serjana yang ada di desa itu juga NU. Namun masih belum terdata.

“Kami akan mulai mendata dari serjana yang memiliki berbagai macam keahlian, baik yang ahli dibidang angam, ahli dibidang hukum, ahli dibidang teknik dan yang ahli dibidang pertanian untuk diintegrasikan dalam melaksanakan program-program ISNU yang telah dipersiapkan,” imbuhnya. (Rokib)

Comment