News Satu, Pamekasan, Selasa 1 Maret 2022- Pandangan Bupati Pamekasan Jawa timur, Baddrut Tamam pada kehadiran Media cukup bijak dan menilai sebagai profesi mulia jika dikerjakan secara profesional dan kredibel. Namun ada dua hal yang perlu diperhatikan sebab membutuhkan kerja ekstra dengan sumber daya manusia yang mumpuni di lapangan.
Sebab, baginya informasi yang dapat disuguhkan oleh semua orang pada berbagai platform media sosial akan menyulitkan pembaca untuk membedakan informasi benar atau salah. Oleh karena itu keberadaan media mainstream sebagai penyeimbang fakta dan pelurusan data yang ada di masyarakat nantinya.
“Menurut saya, dalam menyuguhkan media (informasi) ini perlu ada tambahan etika. Perlu ada pelatihan-pelatihan khusus, tidak hanya menyampaikan kebenaran berita, tetapi harus memiliki etos dan semangat yang tidak meretakkan diantara satu dengan yang lain,” ujarnya, Selasa (1/3/2022).
Mas Tamam sapaannya menambahkan, seperti yang dilansir laman resminya, kecepatan ini terkadang disalahgunakan dalam menyampaikan informasi. Misalnya, seseorang yang melihat kecelakaan di jalan raya justru sibuk mengambil video, bukan langsung secara spontan menolong orang yang terkena musibah tersebut.
Perubahan perilaku masyarakat ditengah majunya revolusi industri ini akibat minimnya nilai yang mereka konsumsi. Sehingga menghilangkan rasa kemanusiaan dan kepedulian antar sesama yang seharusnya sudah mendarah daging sebagai sesama.
Mereka hanya ingin cepat berkontribusi memviralkan secara cepat tanpa konfirmasi, lalu menginformasikan atas fenomena yang diterimanya di sosmed masing-masing. Bahkan bisa saja setelah mengambil video malah tidak membantu, hanya ingin cepat sebarkab informasi itu.
“Mohon maaf, media-media kalah dengan itu, baru beberapa jam kemudian muncul berita yang sebenarnya,” tukasnya.
Nah, terkait prinsip ‘bad news is a good news’ dalam dunia jurnalis justru baginya, bisa menggambarkan hal negatif yang ada dalam diri seseorang atau bahkan jurnalis sebagai penyampai informasi ke khalayak. Sebab disudut pandangnya, yang harus jadi pegangan adalah ‘good news is a good news’, semua akan membangun atmosfer positif dalam lingkungan masyarakat secara umum.
“Karena sekarang kita terkadang bertemu dengan suasana yang tidak terdefinisi, belum ada definisinya. Dan teman-teman media ini merupakan orang yang sangat mulia dalam kehidupan. Orang yang terhormat, karena menyuguhkan informasi yang edukatif, menyampaikan kebenaran informasi,” tuturnya.(Yudi)
Comment