HEADLINEKESEHATANNEWSREGIONAL

Bocah 10 Tahun Di Banyumas Menderita Polio

×

Bocah 10 Tahun Di Banyumas Menderita Polio

Sebarkan artikel ini
Bocah 10 Tahun Di Banyumas Menderita Polio
Bocah 10 Tahun Di Banyumas Menderita Polio

News Satu, Banyumas, Rabu 10 Januari 2018- Muhammad Dian seorang anak yang masih berusia 10 tahun menderita Polio. Anak dari pasangan Narto alias Narko dengan Mahyuni warga RT.1 RW.5 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) awalnya lahir dengan kondisi normal dan sehat pada tanggal 1 September tahun 2007, di sebuah Rumah Sakit yang berada di Kota Pubalingga.

Namun saat berumur 4 bulan anak ini diberi imunisasi oleh salah satu Rumah Sakit, akan tetapi setelah diberi Imunisasi anak tersebut mengalami demam dan kejang-kejang. Kemudian sang orang tua berusaha mengobati anaknya ke Rumah Sakit, namun karena alat di Rumah Sakit tersebut tidak lengkap, akhirnya Muhammad Dian dirujuk ke Rumah Sakit Margono Sukarjo, Purwokerto.

Dari diagnosa RS Margono Sukarjo, anaknya harus di operasi karena dari hasil CT Scan ada gangguan di fungsi motorik otak anaknya. Namun karena tidak mempunyai biaya dan tidak memiliki kartu jaminan kesehatan, akhirnya Muhammad Dian dibawa pulang untuk dirawat sendiri di rumahnya.

“Pekerjaan saya serabutan, dan penghasilannya tidak seberapa. Jadi saya memilih membawa pulang ke rumah untuk dirawat sendiri,” kata Narko bapak Muhammad Dian, Rabu (10/1/2018).

Kesehariannya, Narko hanya bekerja sebagai penarik becak, dan untuk mencari penghasilan tambahan terkadang bapak dari Muhammad Dian mencari barang bekas, seperti botol minuman dan kardus.

“Semuanya saya kerjakan, yang penting halal dan bisa menghidupi keluarga,” ujarnya.

Muhammad Dian (anak Narko, red) yang menderita penyakit Polio semenjak berumur 4 bulan hanya dirawat seadanya, hal itu dilakukan karena ketidakmampuannya dalam membiayai anaknya. Bahkan untuk menhibur hati anaknya, Narko bersama Mahyuni membawanya naik becak sambil mencari barang bekas.

“Saya sangat ingin sekali mengobati Muhammad Dian (Anak, red), akan tetapi karena tidak ada biaya, ya terpaksa dirawat apa adanya,” ujarnya.

Ia berharap adanya uluran tangan dari Pemerintah maupun masyarakat untuk membantu pengobatan anaknya (Muhammad Dian, red). Sehingga anaknya bisa bermain dengan anak-anak lain yang normal, karena saat ini anaknya hanya terbaring lemas di tempat.

“Ya semoga saja ada kepedulian dari Pemerintah maupun masyarakat untuk membantu pengobatan anak saya, sehingga Muhammad Dian bisa menikmati masa kanak-kanaknya,” harapnya. (Di2/RN2)

Comment