News Satu, Probolinggo, Kamis 12 Oktober 2023- Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, Habib Hadi Zainal Abidin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberantas buta aksara. Bahkan, pada saat ini, Pemkot Probolinggo telah mencanangkan program Keaksaraan Fungsional (KF).
Program Keaksaraan Fungsional (KF) yang digagas oleh Pokja 2 TP PKK Kota Probolinggo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat tuntas dilaksanakan. Sebanyak 120 orang peserta didik telah diberi Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA).
Mila Agus Efendi, Ketua Pokja 2 TP PKK Kota Probolinggo menjelaskan bahwa latar belakang diadakannya Program KF 2023 sebagai bentuk penyelenggaraan pendidikan luar sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah dalam rangka memerangi ketidakberdayaan masyarakat sebagai akibat dari ketidakmengertian dan kemiskinan.
“Dengan cara memberikan pendidikan dasar, di mana dalam pelaksanaannya difokuskan pada pemberdayaan masyarakat penyandang buta aksara menjadi melek huruf,” katanya, Kamis (12/10/2023).
Tujuannya untuk memberantas buta huruf dan buta aksara. Sehingga, melaui program ini dapat mengembangkan kemampuan warga belajar dalam keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
“Mari kita sukseskan program ini, dan Kota Probolinggo terbebas dari buta aksara,” tandasnya.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, memberikan apresiasi kepada seluruh elemen yang mendukung terlaksananya program yang diselenggarakan setiap Senin sampai Jumat, sejak tanggal 5 September 2023.
“Rangkaian KF ini luar biasa, saya melihat peserta yang mengikuti kegiatan ini memiliki rasa bangga kepada negaranya. Nah, dari rasa bangga warganya terhadap negara, pemerintah harus hadir memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Ia menambahkan, program ini dapat meningkatkan pembelajaran keaksaraan, karena dalam kehidupan ini untuk memutuskan suatu langkah atau kebijakan, yang pertama harus bisa baca. Program Dinas Pendiidikan bekerjasama dengan Pokja 2 TP PKK ini menjadi amal jariyah bagi tutor dan pihak penyelenggara.
“Karena manusia yang bermanfaat bagi orang lain adalah orang yang beruntung. Apa yang dilaksanakan ini terus bisa digelorakan dan ditularkan kepada lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Untuk diketahui, para peserta didik berjumlah 120 orang, terdiri dari 60 orang berasal dari Kelurahan Kedunggaleng, 40 orang Jreben Lor, 10 orang dari Kebonsari Wetan, dan 10 orang dari Kelurahan Mangunharjo. Surat Keterangan Melek Aksara yang dibagikan setara dengan pembelajaran kelas 4 SD. (Bambang)
Komentar