Surabaya, Jumat 22 Agustus 2025 | News Satu- Perekonomian Jawa Timur kembali menunjukkan tren positif pada semester I/2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,23 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan nasional yang berada di angka 5,12 persen.
Pertumbuhan ini ditopang sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, serta akomodasi dan makanan-minuman. Sementara inflasi terjaga di level 2,21 persen, menandakan daya beli masyarakat tetap stabil.
Menanggapi capaian tersebut, Senator DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, menegaskan pentingnya kolaborasi antar-elemen masyarakat untuk menjaga momentum ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi yang sehat hanya bisa terjaga bila kita bersama-sama menjaga stabilitas. Masyarakat, pelaku usaha, akademisi, hingga pemerintah harus berkolaborasi agar Jawa Timur tetap menjadi lokomotif ekonomi nasional,” tegas Ning Lia di Surabaya, Jumat (22/8/2025).
Stabilitas Lebih dari Sekadar Angka
Lia menilai stabilitas bukan hanya soal data pertumbuhan, tetapi juga rasa aman, kepercayaan, dan gotong royong. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh ajakan yang mengganggu kondusivitas.
“Surabaya punya sejarah 10 November yang jadi simbol perjuangan. Jangan ada aksi yang merusak kondusivitas. Jatim baik-baik saja, banyak warga sudah merasakan hidup bahagia di tengah capaian ini,” ujarnya.
Dukungan untuk Khofifah
Selain itu, Ning Lia menegaskan dukungannya kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang dinilai berhasil membawa banyak kemajuan.
“Kepemimpinan Ibu Khofifah terbukti membawa manfaat nyata bagi Jawa Timur. Maka sudah seharusnya kita terus mendukung beliau agar pembangunan berjalan lebih optimal,” tambah Lia.
Modal Besar Menuju Masa Depan
Deputi Kepala BI Jatim, M. Noor Nugroho, menyebut capaian ini tidak lepas dari iklim politik-ekonomi yang kondusif. Pemprov Jatim juga mengalokasikan Rp1,08 triliun belanja modal untuk pelabuhan, bandara, dan infrastruktur jalan demi memperkuat konektivitas dan menurunkan biaya logistik.
Di sektor jasa keuangan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp66,73 triliun, terbesar kedua secara nasional. Selain itu, 25 emiten mencatat nilai penawaran umum Rp14,7 triliun, serta LPS menjamin 99,95 persen rekening simpanan di Jatim.
“Indeks menabung konsumen menguat, menunjukkan optimisme dan kepercayaan masyarakat semakin baik,” jelasnya.
Dengan capaian ini, Lia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menebar optimisme, memperkuat SDM, dan membuka peluang investasi.
“Mari jadikan capaian ini energi bersama untuk membangun Jawa Timur yang berdaya saing tinggi dan semakin makmur,” pungkas Ning Lia. (Kiki)
Comment