News Satu, Surakarta, Jumat 22 Juni 2018- Seorang nenek bernama Tumeyem (60) warga Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta meninggal dunia setelah ditabrak Kerata Api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks), pada Kamis (21/6/2018).
Peristiwa tersebut terjadi saat Tumeyem hendak menyeberang rel KA di wilayah Pajang. Pada saat bersamaan muncul kereta api Prameks yang baru saja meluncur dari Stasiun Purwosari menuju Yogyakarta.
Tubuh Tumeyem terpental beberapa meter ke pinggir rel KA. Warga yang mengetahui Tumeyem tergeletak setelah tertabrak KA langsung memberikan pertolongan. Namun, Tumeyem tidak terselamatkan dengan kondisi luka parah di kepada dan tubuh penuh luka lecet.
“Korban meninggal dunia setelah ditabrak Kereta Api,” kata Kapolsek Laweyan Kompol Ary Sumarwono, Jumat (22/6/2018).
Lokasi kejadian merupakan perlintasan tanpa palang yang menghubungkan dua kelurahan yakni Pajang dan Sondakan. Setiap hari banyak warga berjalan kaki memanfaatkan jalan pintas itu ke dua kelurahan itu.
“Biasanya kalau pagi dan sore banyak warga yang menyeberang di perlintasan tanpa palang ini,” terangnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus ini murni disebabkan karena Tumeyem kurang hati-hati saat hendak menyeberang, bukan bunuh diri. Tumeyem meninggal dalam kondisi luka parah pada bagian kepala dan tangan kanan patah.
“Kami langsung membawa jasad Tumeyem ke RSUD [Rumah Sakit Umum Daerah] dr. Moewardi, Jebres, untuk dilakukan autopsi,” pungkasnya. (Beni)
Comment