News Satu, Pamekasan, Jumat 24 Mei 2024- Dalam upaya memberantas peredaran rokok ilegal, Satpol PP Kabupaten Pamekasan dan Bea Cukai Madura terus meningkatkan sinergi melalui sosialisasi intensif tentang peraturan perundang-undangan di bidang cukai.
Bertempat di sebuah hotel ternama di Jalan Jokotole, Pamekasan, acara ini mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang toko kelontongan, dengan total peserta mencapai 160 orang.
Kolaborasi antara instansi pemerintah menjadi kunci dalam mencapai kinerja yang optimal, terutama dalam penegakan hukum terkait cukai dan rokok ilegal. Sosialisasi ini merupakan salah satu strategi yang diadopsi oleh Satpol PP Pamekasan dan Bea Cukai Madura untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya peredaran rokok legal.
“Budayakan Peredaran Rokok Legal” menjadi tema utama sosialisasi, yang menekankan pentingnya memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Humas Bea Cukai Madura, Megatruh Yoga Brata, kegiatan ini menitikberatkan pada edukasi kepada lapisan masyarakat umum agar mereka memiliki pemahaman yang komprehensif tentang aturan cukai dan bahaya rokok ilegal.
Dalam sambutannya, Yoga Brata menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program DBHCHT yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peraturan cukai.
“Kegiatan ini merupakan program DBHCHT bersama Satpol PP agar masyarakat Pamekasan dan Madura paham terkait dengan aturan cukai,” ujarnya, Jumat (24/5/2024).
Ia menekankan bahwa pengetahuan yang memadai tentang hukum cukai dapat membantu masyarakat untuk menolak dan melaporkan peredaran rokok ilegal. Dengan demikian, edukasi ini diharapkan mampu menciptakan efek jera bagi pelaku peredaran rokok ilegal dan mengurangi aktivitas pabrik rokok ilegal di wilayah Madura.
Yoga Brata mengungkapkan bahwa sosialisasi yang dilakukan selama ini telah menunjukkan dampak positif dalam menekan peredaran rokok ilegal.
“Alhamdulillah melalui sosialisasi yang kami lakukan sangat berdampak sekali dalam menekan peredaran rokok ilegal,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa masih banyak tantangan di lapangan, termasuk maraknya pabrik rokok ilegal yang terus beroperasi. Namun, dengan adanya pemahaman yang lebih baik dan kesadaran yang meningkat di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa permintaan terhadap rokok ilegal akan berkurang.
“Jika penjual tidak mau menerima rokok ilegal, maka pabrik tidak akan memproduksi,” pungkasnya.
Upaya Satpol PP Pamekasan dan Bea Cukai Madura dalam melakukan sosialisasi ini mencerminkan komitmen mereka untuk terus bekerja sama dalam memerangi peredaran rokok ilegal.
“Kolaborasi yang solid antara berbagai instansi pemerintah, ditambah dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari rokok illegal,” tukasnya.
Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi platform bagi para peserta untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung peredaran rokok legal.
“Dengan edukasi yang terus-menerus dan pemahaman yang mendalam, harapannya, masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memerangi peredaran rokok illegal,” pungkasnya.
Satpol PP Pamekasan dan Bea Cukai Madura bertekad untuk melanjutkan upaya sosialisasi ini secara berkesinambungan, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menegakkan hukum cukai dan memberantas rokok ilegal.
Dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang efektif, diharapkan peredaran rokok ilegal dapat ditekan, dan budaya peredaran rokok legal semakin mengakar di masyarakat. (Yudi)
