News Satu, Sumenep, Jumat 21 September 2018– Lingkar Santri Madura (LSM) menggelar deklarasi sebagai mendukung Joko Widodo-Makruf Amin dalam Pemilihan Preside tahun 2019, di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) ini berjalan dengan lancar. Bahkan ratusan santri menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun deklarasi yang digelar ratusan santri yang tergabung dalam Lingkar Santri Madura (LSM) ini, tiba-tiba diminta untuk berhenti oleh Bawaslu dan Polisi, bahkan sejumlah poster maupun spanduk yang dipasang harus diturunkan, karena diduga tidak mengantongi ijin atau pemberitahuan ke Polres maupun ke Bawaslu.
“Untuk masalah ini, saya akan berkoordinasi dengan Bawaslu, karena memang acara Deklarasi yang dilakukan Lingkar Santri Madura (LSM) ini tidak ada pemberitahuan ke Bawaslu, dan mungkin juga ke Polres Sumenep,” ujar Moh. Kurdi Komisioner Panwaslu Kecamatan Kota Sumenep, Jumat (21/9/2018).
Ia mengatakan, dalam kejadian ini pihaknya masih akan melakukan kajian dan evaluasi dengan berkoordinasi dengan Bawaslu, apakah termasuk pelanggaran atau tidak.
“Nanti saya akan koordinasikan dulu dengan Bawaslu dan melakukan kajian, apakah termasuk pelanggaran atau tidak,” tandasnya.
Sementara, salah satu Deklarator, Taufiqurrohman mengatakan, sebenarnya ini hanya miskomunikasi saja, dan pihaknya akan tetap bertekad mendukung Jokowi-Makruf Amin.
“Ya memang ada sedikit miskomunikasi antara panitia dengan pihak berwenang. Jadi meski banner maupun spanduk diturunkan, sama sekali tidak berpengaruh semangat para santri untuk memberikan dukungan kepada Jokowi-Makruf Amin,” tukasnya.
Sementara diluar Gedung Nasional Indonesia (GNI), puluhan personel dari Kepolisian Resort (Polres) Sumenep dengan bersenjata lengkap berjaga-jaga mengamankan acara tersebut. Tindakan ini untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. (red)
Comment