Sumenep, News Satu- Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, menunjukkan empati kepada Ahmad Nurdin (52), seorang guru honorer di Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang menjadi korban kekerasan oleh siswanya.
Said Abdullah secara langsung menyerahkan bantuan berupa satu unit sepeda motor dan uang tunai Rp15 juta kepada Nurdin di kediamannya, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Selasa (28/1/2025). Bantuan ini diberikan setelah insiden pembakaran motor Nurdin oleh siswanya, AQ (19), yang juga sempat mengancamnya dengan pedang.
“Saya sangat prihatin atas kejadian ini. Seorang guru seperti Pak Nurdin, yang telah 30 tahun mengabdikan dirinya di dunia pendidikan, seharusnya dihormati, bukan menjadi korban kekerasan. Saya harap ini menjadi kasus terakhir,” ujar Anggota DPR RI 5 Periode ini.
Said menekankan pentingnya penghormatan terhadap guru sebagai ujung tombak pendidikan. Ia juga memastikan keselamatan Nurdin dengan berkoordinasi dengan kepolisian. “Terima kasih kepada aparat kepolisian yang responsif menangani kasus ini. Saya harap hukum berjalan tegas untuk memberikan efek jera,” tegasnya.
Ahmad Nurdin, yang terharu atas perhatian ini, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih.
“Bantuan ini sangat berarti bagi saya. Meski insiden ini menyakitkan, saya tetap berkomitmen untuk mengabdi di dunia pendidikan. Semoga tidak ada lagi kekerasan seperti ini,” ucap Politisi Senior PDI Perjuangan penuh haru.
Insiden bermula pada Senin (13/1/2025), ketika Nurdin memberikan nasihat kepada siswa saat menjadi pembina upacara. Ia mengingatkan siswa agar tidak kasar terhadap orang tua. Namun, nasihat ini memicu emosi AQ, siswa berusia 19 tahun, yang membakar motor Nurdin dan mengancamnya dengan pedang.
Kasus ini memicu perhatian publik dan menjadi peringatan akan pentingnya perlindungan bagi tenaga pendidik. Said Abdullah berharap insiden ini menjadi pelajaran bersama untuk menghentikan kekerasan di dunia pendidikan, terutama di Madura.
“Semua pihak harus berempati dan introspeksi. Guru adalah pilar kemajuan bangsa, mereka harus dihormati dan dilindungi,” pungkas Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini. (Roni)
Comment