News Satu, Ogan Komering Ilir (OKI), Senin 17 Juni 2019- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) Menggelar Sosialisasi bansos non tunai di ruang aula rapat bende seguguk 1. Pasalnya, sebanyak 3.276 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) beras sejahtera (Rastra) dari 13 kecamatan mengundurkan diri.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten OKI, Amiruddin mengatakan, jumlah ini berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh petugas di lapangan.
“Kita akan finalisasi data pada akhir Juli 2019 di Kementerian,” katanya, Senin (17/6/2019).
Untuk verifikasi ini, seharusnya tidak harus menunggu seluruh Desa selesai, melainkan bisa disampaikan bertahap.
“Jadi tidak harus menunggu selesai semua. Misal satu desa selesai, silakan dikoreksi oleh TKSK dan kalau bagus baru disampaikan ke Dinsos,” ujarnya.
Terkait bantuan non tunai ini, Amiruddin menjelaskan, KPM akan diberikan kartu yang di dalamnya berisi uang Rp110 ribu per-KPM. Kartu ini tidak bisa dicairkan berupa uang. Kemudian kartu tersebut dibelanjakan di warung yang telah disiapkan di desa-desa dan hanya bisa dicairkan menjadi beras dan telur.
“Kita kerja sama dengan Bank Mandiri untuk membuat e-warung. Jadi saat pencairan itu bisa dicairkan berupa telur dan beras atau telur semua atau beras semua, tergantung persediaan,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, hingga berita ini ditulis, jumlah e-warung yang sudah ada sebanyak 72 agen dengan target 1 desa/kelurahan 2 agen dengan total desa dan kelurahan di OKI berjumlah 314 desa/kelurahan.
Sementara itu, Wakil Bupati OKI, M Dja’far Shodiq berharap, dengan adanya inovasi dalam penyaluran bantuan ini akan lebih tepat sasaran. Menurutnya, ini salah satu upaya dari pemerintah agar bantuan seperti ini bisa lebih tepat sasaran.
“Pemerintah terus mempelajari bagaimana agar ini lebih tepat (sasaran), karena saat pencairan ini bisa langsung berupa barang. Kalau duit bisa saja nanti dibelikan ke barang lain,” ujarnya.
Terkait e-warung yang notabene menggunakan sinyal, Endarwanto selaku bisnis service manager area Bank Mandiri Palembang menerangkan, e-warung ini tetap bisa diakses karena akan betul-betul diupayakan. Di antaranya melalui pemberian alat penguat sinyal atau bisa offline.
“Untuk menentukan warung juga tidak sembarang, karena itu sudah ada (warungnya). Jadi bukan warung abal-abal,” tandasnya. (Hasan)
Comment