News Satu, Probolinggo, Rabu 4 September 2019- Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, menggelar upacara Hari Jadi Ke 660 Tahun. Dalam Upacara Hari Jadi Kota Probolinggo ini, semua peserta hingga Inspektur Upacara menggunakan baju Adat Daerah.
Bahkan, dalam Upacara Hari Jadi ke 660 Tahun Kota Probolinggo ini, Komandan Upacara mengenakan pakaian Sakera (baju khas madura, red) dan membawa sebilah celurit. Hal itu, sempat menarik perhatian warga dan para peserta Upacara.
Nampak terlihat, Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin bersama anggota Forkopimda juga tampak berbusana daerah. Walikota yang akrab disapa Habib Hadi menggunakan gamis busana Arab, sedangkan Wakil Walikota M. Soufis Subri berbusana etnis Tionghoa.
Saat dimulai, enam (6) bahasa secara bergantian digunakan mulai bahasa Jawa, Madura, Arab, Cina , Inggris dan Indonesia. Para peserta upacara sempat tertawa ketika bahasa cina diucapkan. Pasalnya banyak yang tidak mengetahui maksudnya.
Kepada awak media, Walikota Probolinggo mengatakan, upacara berbagai bahasa dilengkapi busana daerah untuk mewujudkan toleransi.
“Ini sebagai momentum perekat kebudayaan dan toleransi khususnya di Kota Probolinggo. Kami pastikan, menjamin semua lapisan masyarakat, termasuk etnis Arab dan Tionghoa yang minoritas,” ucapnya kepada awak media, Rabu (4/9/2019).
Walikota berharap, momentum ini tidak hanya pada seremonial Hari Jadi Kota Probolinggo. Tapi juga harus dilaksanakan dalam setiap kegiatan. Tak hanya upacara, yang menarik juga ada atraksi dari anggota Kodim 0820. Atraksi kolone puluhan anggota TNI dengan membawa senjata AK 47 menarik perhatian.
“Itu tadi atraksi dari anggota Kodim 0820, sebagai hadiah spesial dalam rangka Hari Jadi Kota Probolinggo,” pungkasnya. (Bambang/Adv)
Komentar