News Satu, Bondowoso, Jumat 23 Februari 2024- Pemkab Bondowoso, Jawa Timur, terus melakukan upaya dalam menurunkan stunting di wilayahnya. Meski pada saat ini, sudah mengalami penurunan, yakni di angka 32 persen.
Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto mengatakan, Pemerintah pusat pada akhir 2024, angka stunting harus bisa turun 14 persen. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya agar penurunan angka stunting sampai 14 persen dengan melakukan intervensi anggaran, dan komitmen bersama.
“Saya optimis bisa memenuhi target tersebut,” katanya, Jumat (23/2/2024).
Oleh karena itu, saat ini Pemkab Bondowoso terus melakukan berbagai langkah, seperti pemberian susu untuk menaikkan berat badan, pemberian makanan tambahan (PMT), dan lainnya. Tak kalah penting, intervensi anggaran yang mencapai Rp 101 miliar lebih juga akan dilakukan. Anggaran tersebut tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
“Karena stunting juga karena faktor infrastruktur, faktor ekonomi, makanya ini juga terkait dengn kemiskinan ekstrim,” ungkapnya.
Lanjut Pj Bupati Bondowoso, anggaran tersebut tak hanya untuk PMT saja. Namun di dalamnya juga ada intervensi sensitifnya, MCK, dan lainnya.
“Mari kita bersama-sama untuk menurunkan stunting di Bondowoso,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan, dan Anak, Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), Anisatul Hamidah, menerangkan, berbicara stunting itu tak hanya berbicara anak stunting saja. Melainkan banyak indikator.
“Sehingga semua bergerak untuk supaya pelaksanaan percepatan stunting bisa betul-betul bisa maksimal,” tukasnya.
Ia menambahkan, nilai anggaran miliaran rupiah itu tak hanya ada di Dinsos P3AKB saja. Melainkan, berbagai OPD. Mulai dari BP4D,Dinas Perkim, Diskoperindag, Dinas Pendidikan, dan lainnya.
“Anggaran dalam penurunan stunting ini, ada di beberapa OPD,” pungkasnya. (Sugi/adv)
