ACHMAD FAUZI WONGSOJUDOBUPATI FAUZIHEADLINEJATIMKEPULAUANMADURANEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Gili Raja Kini Terang 12 Jam Sehari, Bupati Sumenep Sebut Bukti Negara Tak Abai Kepulauan

×

Gili Raja Kini Terang 12 Jam Sehari, Bupati Sumenep Sebut Bukti Negara Tak Abai Kepulauan

Sebarkan artikel ini
Gili Raja Kini Terang 12 Jam Sehari, Bupati Sumenep Sebut Bukti Negara Tak Abai Kepulauan
Gili Raja Kini Terang 12 Jam Sehari, Bupati Sumenep Sebut Bukti Negara Tak Abai Kepulauan

Sumenep, News Satu- Setelah bertahun-tahun hanya menikmati listrik selama 4 jam sehari, warga Pulau Gili Raja di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timr, kini bisa bernapas lega. Mulai pertengahan Mei 2025, PLN resmi menyalurkan listrik selama 12 jam per hari ke pulau yang dihuni lebih dari 15 ribu jiwa tersebut. Peningkatan jam nyala listrik ini disambut antusias oleh masyarakat dan menjadi sorotan publik, mengingat Pulau Gili Raja selama ini menjadi simbol ketimpangan akses energi di wilayah kepulauan Indonesia.

Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH, menyebut keberhasilan ini sebagai langkah bersejarah dan bukti nyata negara hadir di wilayah tertinggal dan terpencil.

“Ini bukan hanya soal listrik. Ini tentang harapan, tentang keadilan bagi masyarakat kepulauan. PLN telah membuktikan bahwa komitmen negara untuk pembangunan merata itu bukan slogan semata,” ujar Bupati Fauzi dalam pernyataan resminya, Jumat (16/5/2025).

Penambahan layanan ini dimungkinkan setelah PLN mendatangkan satu unit tambahan mesin PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), sehingga total ada enam unit dengan kapasitas pembangkit mencapai 1.110 kilowatt** dan beban puncak 684 kilowatt.

“Saat ini tercatat ada 2.453 pelanggan listrik di Pulau Gili Raja,” ucap Bupati Sumenep.

Pulau Gili Raja kini menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari pulau terpencil, asal ada kolaborasi yang kuat antara negara, BUMN, dan masyarakat.

“Hari ini Gili Raja tidak hanya terang oleh listrik, tapi juga oleh harapan baru,” tukasnya.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PLN untuk mendorong pemerataan energi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

“Ini adalah tentang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara, tanpa memandang lokasi geografisnya,” tandasnya.

Distribusi peralatan ke pulau terluar seperti Gili Raja bukan hal mudah. Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menjelaskan bahwa medan laut dan akses terbatas sempat menjadi tantangan utama. Namun, dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari pemerintah daerah, tantangan tersebut dapat diatasi.

“Kami pastikan keandalan sistem melalui uji penyalaan sebelum dioperasikan penuh. Tujuannya, agar masyarakat tidak hanya mendapat listrik, tapi juga jaminan pasokan yang aman dan stabil,” jelas Fahmi.

Listrik 12 jam ini hanya awal. PLN telah menargetkan agar dalam waktu dekat Gili Raja bisa menikmati listrik penuh selama 24 jam sehari, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan sosial di pulau tersebut. (Robet)

Comment