News Satu, Sumenep, Kamis 28 September 2017- Kasus penolakan pasien yang dilakukan oleh oknum petugas di UPT Puskesmas Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, santer dibicarakan oleh semua kalangan. Bahkan, banyak orang menilai kejadian tersebut merupakan preseden buruk bagi pelayanan kesehatan di Sumenep.
Menanggapi hal itu, Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Rubaru, Isdianto mengatakan, peristiwa penolakan pasien karena tidak membawa KTP bukan faktor kesengajaan melainkan karena terjadi miss komunikasi.
“Itu murni karena miss komunikasi antara pasien dan pihak Puskesmas,” kata kepala UPT Puskesmas Kecamatan Rubaru, Isdianto, Kamis (28/9/2017).
Ia mengaku, pihaknya sudah mengintruksikan kepada pegawai di Puskesmas agar jangan pernah menolak pasien namun harus tetap berpedoman pada aturan yang berlaku. Seperti halnya pasien yang ingin menggunakan layanan BPJS harus menyertakan KTP sebagai syarat utama.
“Kami tidak pernah menolak pasien. Kalau mau menggunakan layanan BPJS memang harus menggunakan KTP,” ujarnya.
Mantan kepala Puskesmas Pragaan ini menjelaskan, pada saat kejadian, pasien memang tidak membawa KTP saat dibagian loket. Namun setelah dijelaskan terkait pelayanan BPJS harus menggunakan KTP, pasien memilih pulang dan tidak kembali lagi.
“Jadi pasien masih belum terdaftar di bagian loket, dia hanya terdaftar di bagian resepsiones saja,” tegasnya.
Namun demikian, Isdianto berjanji akan melakukan pembenahan termasuk dalam bidang pelayanan kepada pasien. Hal itu dimaksudkan memberikan kepuasan kepada masyarakat yang datang berobat.
“Kami akan melayani pasien sesuai standart pelayanan mutu kesehatan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, UPT Puskesmas Rubaru melakukan penolakan terhadap pasien karena tidak membawa KTP. Bahkan, salah satu Puskesmas di Sumenep ini disinyalir lebih mementingkan administrasi ketimbang kesehatan masyarakat. (Ozi)
