News Satu, Jakarta, Jumat 17 Mei 2024- Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Edy Priyono, menekankan perlunya perhatian khusus terhadap suplai beras di Sumatera Barat yang saat ini sedang dilanda banjir bandang dan longsor.
“Karena di sana sedang ada bencana. Banjir dan tanah longsor,” ujar Edy Priyono, Jumat (17/5/2024).
Edy mengakui bahwa sebelumnya tidak terlalu khawatir mengenai harga beras medium di Sumatera Barat yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Menurutnya, masyarakat Sumatera Barat memiliki preferensi khusus terhadap beras yang dihasilkan oleh petani lokal.
Namun, dengan adanya bencana alam yang terjadi saat ini, situasinya menjadi berbeda. Edy menekankan perlunya perhatian khusus untuk memastikan pasokan beras tetap terpenuhi di tengah kondisi darurat ini.
Harga rata-rata beras medium di Sumatera Barat saat ini mencapai Rp17.850 per kilogram, jauh di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah. Sebelumnya, HET beras medium adalah Rp10.900 per kilogram, namun kini telah dinaikkan menjadi Rp12.500 per kilogram.
“Kenaikan harga ini menambah tantangan dalam menjaga stabilitas pasokan beras di tengah bencana yang melanda,” tandasnya.
Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah cepat dan tepat untuk memastikan pasokan beras yang cukup bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat.
“Bantuan logistik dan distribusi beras dari daerah lain mungkin diperlukan untuk mengatasi kekurangan dan menjaga harga beras tetap stabil,” pungkasnya.
Situasi ini menggarisbawahi pentingnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi bencana alam dan dampaknya terhadap kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pasokan pangan yang vital seperti beras. Upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, serta pihak terkait lainnya sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis ini dengan efektif. (Den)
