News Satu, Sumenep, Selasa 3 September 2024- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, DR. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH, mengeluarkan pernyataan tegas terkait kasus pencabulan yang melibatkan oknum kepala sekolah berinisial J dan ibu kandung korban, E.
Dalam konferensi pers yang digelar di Pendopo Agung Keraton, Bupati Fauzi menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap pelanggaran etika dan asusila.
“Saya sudah tegaskan pagi ini, bahwa mereka yang terlibat masalah etika dan asusila pasti akan kita berhentikan,” tegas Bupati Fauzi.
Bupati Sumenep juga menekankan bahwa meskipun proses hukum harus dijalani, langkah pemecatan dari jabatan adalah langkah yang tak terhindarkan. Kasus ini mulai terkuak setelah ayah korban, yang telah berpisah dari istrinya, menerima kabar mengejutkan tentang trauma psikis yang dialami putrinya. Ia segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sumenep pada 26 Agustus 2024, yang kemudian diikuti dengan penangkapan J dan E.
Bupati Fauzi juga mengingatkan kepada seluruh guru dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep untuk menjaga integritas dan menjadi teladan yang baik.
“Para guru dan ASN harus memberikan contoh yang baik. Jika ada yang melanggar, langsung kami berhentikan. Tidak ada tawar-menawar,” pungkasnya. (Robet)
Respon (1)